Kamis, 04 Juni 2009

KOSMOLOGI SUNDA

Untuk memenuhi Tugas Tinjauan Desain, kami dari Pasukan Terakhir akan mencoba merangkum apa saja yang ada dalam Kosmologi Sunda dan juga maksud dari diadakannya Kosmologi Sunda yang diadakan di UNPAS (Universitas Pasundan), Bandung.

Dalam acara Kosmologi Sunda di UNPAS, para pelaku seni buhun berkolaborasi dengan dosen dan mahasiswa/mahasiswi Fakultas Ilmu Seni dan Sastra (FISS) Unpas. Kolaborasi unik itu sepertinya ingin mengajak generasi muda masuk ke alam leluhur yang kental akan kearifan hidup. Dalam acara Kosmologi sunda ini seni – seni yang akan diperlihatkan adalah seni- seni yang mungkin sudah hampir punah dan dilupakan oleh kebanyakan orang. Contoh dari seni yang diperlihatkan adalah Seni Tarawangsa yang berasal dari Rancakalong, Kabupaten Sumedang. Tarian itu dengan sempurna mengajak mahasiswa yang menyaksikan larut dalam aroma magis asap dupa yang dibakar sang nayaga (penabuh alat musik). Sejumlah perempuan tua berselendang warna-warni menggerakkan telapak tangan berulangulang sambil melenggak-lenggokkan badan seakan larut mengikuti irama tarawangsa yang lambat, ditambah lagi dengan seorang wanita bertopeng dan berpakaian serba putih menari dalam kelambu kerucut putih yang terbuat dari bambu.Kelambu itu menyimbolkan aseupan atau dapur,sementara tarian adalah penghormatan kepada Dewi Sri,sejatinya padi itu sendiri. Para mahasiswa dan pengunjung lainnya pun ikut hanyut dalam ritual acara yang menurut kami cukup membuat ”merinding” dan juga takjub, karena ternyata setiap orang itu mempunyai aura – aura yang ada dalam diri kita.
Selain Tarawangsa kesenian lain yang diperlihatkan adalah Kesenian Badawang. Para Penari yang mengenakan topeng dan juga memakai bambu mirip orang – orangan sawah di punggung masing – masing, dengan diringi musik dari mahasiswa Seni Musik berjalan sambil menari mengelilingi sekitar setiabuhi. Yang bertujuan untuk memperkenalkan kepada masyarakat tentang kebudayaan sunda tersebut.







Tujuan dari diadakannya Kosmologi Sunda sebenarnya adalah untuk memperkenalkan tarawangsa sebagai bagian dari pengembangan seni Sunda buhun. Karena sepertinya orang – orang sudah mulai terpengaruh kebudayaan dari barat, dan melupakan kebudayaan yang ada di negerinya sendiri. Yang diharapkan, generasi muda terhadap kosmologi Sunda akan wawuh, wanoh, micinta, ngamumule, dan ngajadikeun jati diri.

Sementara itu pengertian dari Kosmologi Sunda itu sendiri yaitu, Kosmologi menurut konsep Islam didasarkan pada kronologis kehidupan manusia dan makhluk lainnya. Kosmologi Sunda membagi menjadi 3 alam, yaitu : Bumi Sangkala (dunia nyata), Buana Niskala (alam gaib), dan Buana Jatiniskala (dunia atau alam kemahagaiban sejati). Bumi sangkala, alam nyata di dunia tempat kehidupan makhluk yang me miliki jasmani (raga) dan rohani (jiwa), yakni manusia, hewan, tumbuhan, dan benda lain yang dapat dilihat baik yang bergerak maupun yang tidak bergerak. Buana niskala, alam gaib tempat tinggal makhluk gaib yang wujudnya hanya tergambar dalam imajinasi manusia, seperti dewa-dewi, bidadara-bidadari, apsara-apsari, dll. Jumlah dan ragam makhluk tersebut banyak dan bisa bergabung satu dengan lainnya serta berkedudukan lebih tinggi dari manusia. Buana niskala, merupakan kata lain dari surga dan neraka.

Naskah Kosmologi Sunda mencerminkan gambaran jenis penghuni dan tingkat kegaiban dari masing-masing alam. Digambarkan pula kedudukan masing-masing, baik kosmos maupun penghuninya. Namun naskah tersebut tidak mengungkapkan adanya alam yang dihuni oleh roh manusia sebelum lahir ke alam dunia (bumi sakala).

- Pasukan Terakhir -

Tidak ada komentar:

Posting Komentar